Senin, 17 November 2014

HUBUNGAN ANTARTULANG

Hubungan antartulang disebut dengan artikulasi. hubungan antartulang yang memungkinkan pergerakan disebut persendian. 

   Pembentukan sendi dimulai dari kartilago di daerah sendi. Kartilago membesar dan kemudian kedua ujungnya dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut kartilago artikulasi. setelah itu, kedua ujung kartilago membentuk sel-sel tulang ( tulang artikulasi ) ke arah dalam.Kedua ujung tulang dan kartilago artikulasi dilapisi oleh selaput sendi ( membran sinovial ) yang liat dan menghasilkan minyak sinovial yang berfungsi sebagai pelumas tulang.

   Berdasarkan ada tidaknya gerakan, artikulasi dapat dibedakan menjadi sendi mati ( sinartosis ) , sendi kaku ( amfiartosis ) ,dan sendi gerak (diartosis ).

 1. Sendi Mati ( Sinartosis )
     Sendi mati merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh serabut jaringan ikat sehinggga tidak dapat digerakkan. Contoh sendi mati adalah hubungan antartulang tengkorak (sutura).

 2. Sendi Kaku ( Amfiartosis )
     Sendi kaku merupakan hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan gerakan secara terbatas. Contohnya adalah sendi antarruas tulang belakang, sendi antara tulang rusuk dan dada, serta sendi antara tulang betis dan tulang kering.

 3. Sendi Gerak ( Diartosis )
     Sendi gerak merupakan sendi yang tidak dihubungkan oleh jaringan ikat sehingga tulang dapat digerakkan secara bebas. Struktur sendi gerak tersusun atas  mangkok sendi, bonggol sendi, pembungkus sendi (ligamen), dan cairan sendi (cairan sinovial). Bonggol sendi masuk ke dalam mangkok sendi dan kemudian dibungkus dengan ligamen. Agar sendi mudah digerakkan, di dalam sendi terdapat cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas sendi. Sendi gerak ada empat macam, yaitu sendi engsel, sendi pelana, dan sendi putar.

 a. Sendi Engsel
     Sendi engsel merupkan sendi yang salah satu tulangnya hanya dapat digerakkan ke satu arah. Sendi ini mirip dengan engsel pintu yang hanya dapat bergerak ke satu arah. Sendi ini terdapat pada lutut, siku, dan ruas antarjari.




 b. Sendi Peluru
     Sendi peluru merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya gerakkan ke segala arah. Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk mangkok dan bonggol. Misalnya, sendi antara gelang bahu dan tulang lengan atas serta antara tulang paha
dan tulang panggul.

 c. Sendi Putar
     Ujung tulang yang satu mengitari ujung tulang lain sehingga memungkinkan gerakan memutar. Misalnya, sendi antar tulang atlas dan tulang leher yang memungkinkan kepala kita dapat berputar ke kiri dan ke kanan.

 d. Sendi Pelana
     Kedua ujung tulang membenuk sendi berbentuk pelana dan berporos dua sehingga mirip gerakan   orang menunggang kuda. Misalnya, sendi tulang ibu jari, serta antara tulang telapak tangan dan rusa  jari tangan.


   



Ditulis oleh  : Anju Rahmadini Putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar